Frame Relay beserta penerapannya dalam simulasi jaringan
FRAME RELAY
Frame Relay ialah teknologi switching yang memfasilitasi koneksi atau
hubungan point-to-point atau point-to-multipoint. Frame relay dikembangkan
untuk mendukung pengiriman data dengan kecepatan tinggi melalui jaringan
telekomunikasi LAN to LAN. Tujuannya ialah untuk menyediakan cara untuk
mengirim informasi melalui WAN (wide
area network) dengan membagi-bagi informasi itu ke dalam bingkai-bingkai
(frame) yang berisi informasi tersebut.
Setiap frame memiliki tujuannya masing-masing dan tujuan
tiap frame telah ditetapkan oleh jaringan.Untuk sampai ke tempat tujuannya,
setiap frame harus mengalami perpindahan berkali-kali dalam jaringan frame
relay itu sendiri. Namun, Frame Relay merupakan usaha terbaik dalam dunia jasa
layanan networking.
Keunggulan Frame Relay
Frame Relay memiliki beberapa kelebihan dibandingkan protokol tipe lain,
yaitu:
- Penggunaan bandwith oleh virtual circuit hanya
saat transmisi data. Beberapa virtual circuit dapat secara bersamaan tetap
berfungsi di jalurnya masing-masing. Bila diperlukan, setiap virtual
circuit dapat menggunakan cadangan bandwith yang ada supaya transmisi data
berlangsung lebih cepat
- Kecanggihan
reliabilitas
saluran komunikasi pada Frame Relay, membuat proses pemecahan kesalahan
(error-handling process) tidak memakan waktu lama.
Rangkaian
Virtual Frame Relay
Rangkaian virtual frame relay dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu
Switched Virtual Circuit (SVC) dan
Permanent Virtual Circuit (PVC).
1. Switched
Virtual Circuit (SVC)
tersedia berdasarkan call-by-call. Membangun
sebuah panggilan menggunakan protocol pensinyalan SVC (Q.933) dapat disamakan dengan
menggunakan telepon biasa. Pengguna yang akan menentukan alamat tujuan sehingga
mirip dengan nomor telepon. Sesudah rangkaian virtual diputus, piranti DTE
harus membangun SVC yang baru jika terdapat data tambahan yang akan dikirimkan
lagi.
2. Permanent
Virtual Circuit (PVC)
PVC ini merupakan suatu jalur yang
telah tetap, yang secara permanen dibangun untuk mengirimkan data yang bersifat
kontinyu. Komunikasi menggunakan PVC tidak memerlukan
keadaan call setup dan terminasi
seperti digunakan pada SVC. Dengan PVC, piranti DTE dapat mengirim data
kapanpun data itu diperlukan sebab rangkaian dibangun secara permanen.
3. Data
Link Connection Identifier (DLCI)
Header frame relay terdiri dari
deretan angka sepuluh bit. DLCI merupakan nomor rangkaian virtual frame relay
yang berkaitan dengan arah tujuan frame tersebut. Dalam hal hubungan antar kerja
LAN-WAN, DLCI ini akan menunjukkan port-port LAN pada sisi tujuan yang akan
dicapai.
Dengan mempunyai 10 bit maka DLCI akan
mempunyai 210 atau 1.024 kemungkinan kombinasi alamat tujuan. Tetapi beberapa
nomor DLCI dicadangkan untuk tujuan-tujuan tertentu).
IMPLEMENTASI
FRAME RELAY
Sebelum
router Cisco mampu mengirimkan data lebih Frame Relay, perlu untuk mengetahui
peta DLCI lokal ke Layer 3 alamat tujuan jarak jauh. Router Cisco mendukung
semua protokol lapisan jaringan lebih Frame Relay, seperti IP, IPX, dan
AppleTalk. Ini pemetaan alamat ke DLCI dapat dicapai baik oleh pemetaan statis
atau dinamis.
Untuk mengimplementasikan Frame Relay dengan Router Cisco,
maka pada masing-masing Interface dikonfigurasi dengan enkapsulasi Frame Relay
dan mapping ke DLCI.
Mekanisme
Pengiriman Paket Data Suara melalui Frame Relay
Trafik voice ditransmisi dengan menggunakan virtual circuit. Virtual circuit yang digunakan dapat
berupa PVC atau SVC. Saat trafik voice
dikirim, trafik tersebut terlebih dahulu disegmentasi dan dienkapsulasi. Mesin
segmentasi akan menggunakan fragmentasi FRF.12 yang (dikenal juga dengan FRF.11 Anex C)
memungkinkan berbagai frame data yang panjang dapat dipecah (difragmentasi)
menjadi bagian-bagian kecil dan disisipkan di antara berbagai frame standar
(frame real-time). Cara tersebut memungkinkan frame data voice real-time dan
nonreal-time dapat dibawa bersama pada beberapa link berkecepatan lebih rendah
tanpa menyebabkan kondisi delay yang signifikan pada trafik real-time.
Ukuran (size) segmentasi harus memenuhi kapasitas atau tingkatan line atau port akses. Untuk meyakinkan
stabilitas koneksi, ukuran segmentasi di kedua ujung koneksi voice harus
dikonfigurasi terlebih dulu agar sesuai. Ketika segmentasi voice dikonfigurasi,
semua fungsi priority queueing, custom
queueing, dan weighted
fair queueingdinonaktifkan dalam
interface tersebut. Proses konfigurasi voice dan trafik data melalui DLCI Frame Relay, perlu mempertimbangkan masalah traffic-shafing ke dalam account guna meyakinkan reliabilitas koneksi
voice.
Konfigurasi VoFR dengan Cisco
VoFR menggunakan Frame Relay untuk mengirim
berbagai trafik voice. Sinyal
dikrimkan melalui layer 2 (Ly), sehingga diperlukan konfigurasi beberapa parameter
timing di samping elemen-elemen atau fitur-fitur spesifik dial peer dan voice port VoFR mengacu pada spesifikasi FRF.11
dan FRF.12.
implementasi VoFR cisco mendukung tipe-tipe panggilan VoFR
seperti Trunk Static FRF.11 dan panggilan Swiitched VoFR. Tipe kedua meliputi
panggilan Dynamic switched dan panggilan Cisco Trunk (private line). VoFR
memungkinkan sebuah device Cisco membawa trafik voice melintasi jaringan Frame
Relay. Trafik tersebut dapat berupa panggilan telepon atau fax.
Konfigurasi frame relay untuk mendukung suara
Konfigurasi Frame Relay guna mendukung voice menggunakan
aplikasi map class. Map class disambungkan ke sebuah DLCI tunggal atau ke
sebuah grup DLCI, tergantung pada bagaimana class tersebut diterapkan ke
virtual circuit. Jika di sana terdapat banyak PVC untuk dikonfigurasi, berikan
property traffic-shaping yang sama ke PVC tersebut. Nilai untuk setiap PVC
tidak ditetapkan secara statis. Multimap class dengan variable-variabel berbeda
untuk masing-masing map class dapat juga dibuat. Pengonfigurasian map class
terdiri dari dua tahap, yaitu mengonfigurasi map class untuk mendukung trafik
voice dan mengonfigurasi map class untuk parameter-parameter traffic -shaping.
Aplikasi map class tersebut
menuntut adanya sejumlah bandwith cadangan. Jika tidak memiliki cadangan
bandwith yang cukup, panggilan-panggilan baru akan ditolak. Saat menghitung
jumlah bandwith yang dibutuhkan, jangan lupa untuk memasukkan overhead
pemaketan (packetization) voice, tidak hanya bandwith dasar pembicaraan codec.
Dalam setiap packet voice,
terdapat enam sampai tujuh byte dari total overhead, termasuk header dan flag
Frame Relay standar. Untuk beberapa subchannel (CID) dengan penomoran kurang
dari 64, overhead-nya sebesar 6 byte.
Untuk subchannel dengan penomoran lebih besar atau sama dengan 64, overheadnya
7 byte. Tambahan satu byte jika nomor urutan voice diaktifkan dalam paket-paket
voice.